Keberadaan Allah
adalah sesuatu yang sudah sangat jelas. Hal ini dapat ditunjukkan dengan dalil
akal, hissi (inderawi), fitrah, dan dalil syariat,dan panca
indra serta perkataan para ulama.seperti surat al quran berikut:
Al Ankabut(29: 61) Dan
jika engkau bertanya kepada mereka ” Siapakah yang menciptakan langit dan bumi
dan menundukan matahari dan bulan?” Pasti mereka akan menjawab “Allah”. Maka
mengapa mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran).
Al Kahfi(18:84) Sungguh,
Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah Memberikan jalan
kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu.
Al Hijr (15:21) Dan
tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.
Pertama
: Fitrah
Sesungguhnya
setiap makhluk telah diciptakan dalam keadaan beriman kepada Allah S.W.T. dan
Fitrah, tidak akan menyimpan dari Fitrahnya kecuali ada pengaruh luar yang
mempengaruhinya. Sabda Rasulullah S.A.W.:
Tidak lahir seorang anak kecuali atas Fitrah. Maka bapak ibunyalah yang membuat ia menjadi Nasrani atau Yahudi atau Majusi (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua
: Dalil Akal
Sesungguhnya
akal yang sehat akan mengatakan bahwa seluruh makhluk yang ada di alam ini
pasti ada yang menciptakannya, sebab mustahil terjadi dengan sendirinya atau
terjadi secara kebetulan.
At thuur(52:35)
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri
mereka sendiri)?
Ketiga : Dalil Syar'i
Seluruh
kitab-kitab suci samawi yang diturunkan Allah mengajarkan akan adanya Pencipta
yang wajib disembah.
Huud (11:2)
agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah
pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya,
Al baqarah(2:21)Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
Ke-empat
: Panca Indra
Di antara
dalil yang menunjukkan adanya Allah adalah Panca Indra. Ini bisa kita lihat
dari dua segi:
1.
Pengkabulan
Do'a (6:63 - 64, 17:67, 10:22 - 23).
(6:63)Katakanlah:
"Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut,
yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan
mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini,
tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur"".
(6:64)Katakanlah:
"Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam
kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya."
(17:67)Dan
apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru
kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling.
Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.
(10:22)Dialah
Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan.
Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu
membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan
mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang
dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung
(bahaya), maka mereka berdo'a kepada Allah dengan mengikhlaskan keta'atan
kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau
menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang
yang bersyukur".
(10:23)Maka
tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka
bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu
akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah keni'matan hidup
duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan.
2.
Mu'jizat
(3:49).
a.
Mu'jizat
Nabi Muhammad (54:1).
(54:1) Telah
dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan [1435].
[1435] Yang
dimaksud dengan "saat" di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat
kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu
mu'jizat Nabi Muhammad s.a.w.
Ke-lima
: Perkataan para ulama
a Dari sahabat:
Berkata Abu Bakar Ash-Shiddiq : “Wahai manusia jika Muhammad
adalah Ilah (sembahan) yang kalian sembah maka sungguh Muhammad telah
meninggal. Akan tetapi jika Ilah kalian adalah Allah Yang di langit maka Ilah
kalian tak mati kemudian beliau membaca ayat :
“Muhammad itu tak
lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang
rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?
Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tak dapat mendatangkan mudharat
kepada Allah sedikitpun; & Allah akan memberi balasan kepada orang-orang
yang bersyukur.” (QS. Ali ‘Imran : 144).
b Perkataan Imam Empat :
Berkata Imam
Syafi’iy :
Perkara dlm sunnah yang saya berada
diatasnya dan yang saya melihat sahabat-sahabat kami yaitu para ahli hadits
yang saya lihat dan saya mengambil (hadits) dari mereka seperti : Sufyan dan
Malik dan selain keduanya (yaitu) : Berikrar dgn syahadat bahwa tak ada Ilah
yang berhak di sembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah dan bahwa
Allah berada di atas Arsy-Nya di atas langit, mendekat kepada hamba-Nya sesuai
kehendak-Nya & bahwa Allah turun ke langit dunia sesuai dgn kehendak-Nya.
(Ijtima`ul Juyusy hal. 122 & Mukhtasur ‘Uluw hal. 176).
0 Response to "Dimanakah ALLAH berada"
Post a Comment